Mahir dalam menggunakan kamera DSLR.... pasti semua pengen bisa dong. tapi bagi anda pemula apalagi yang baru menggunakan kamera digital SLR tentu akan pusing dan bingung dengan fitur-fitur yang ada.
Bagi fotografer amatir dan pemula yang mungkin masih bingung fungsi dari
berbagai parameter manual kamera seperti ISO, shutter dan aperture akan
sangat terbantukan dengan simulator kamera ini. Misal kita melakukan
eksperimen dengan set shutter ke 1/500s kemudian membandingkan dengan
shutter 1/40s. Hasilnya yang pertama mainan kincir angin yang dibawa
oleh si anak ini akan ter-freeze (tidak blur), sedangkan hasil shutter
yang kedua mainan kincir angin tersebut akan blur. Asyik sekali kan …
Berikut penjelasan masing-masing kontrol :
Lighting
Pencahayaan adalah satu penentu terbesar dari bagaimana kamera Anda
harus disetting. Dengan hanya beberapa pengecualian, Anda tidak akan
selalu memiliki terlalu banyak cahaya. Gunakan slider ini untuk
bereksperimen dengan berbagai kondisi pencahayaan indoor dan outdoor.
Distance
Gunakan slider ini untuk mensimulasikan seberapa dekat atau jauh Anda dengan subjek.
Focal Length
Pindah slider ini sama dengan zoom in dan out dengan lensa Anda. Wide,
setting zoom-out menciptakan bidang depth of field terbesar (lebih
banyak yang berada dalam fokus) sedangkan zoom in membuat sempit
depth-of-field (biasanya hanya subjek yang akan fokus).
Mode
Mode eksposur dari SLR memungkinkan Anda mengontrol satu pengaturan
sementara setting yang lain kamera secara otomatis akan menyesuaikan.
Dalam mode Shutter Priority, Anda mengatur shutter speed dan kamera
otomatis menentukan aperture / f-stop. Dalam mode Aperture Priority,
Anda mengatur aperture / f-stop sementara kamera menetapkan shutter
speed. Mode Manual sepenuhnya manual, anda sendirian! Perhatikan light
meter kamera untuk membantu mendapatkan eksposur yang tepat. Meskipun
setiap kamera SLR pada kenyataannya memiliki mode “otomatis” , tapi
tidak ada di sini .. apa asyiknya?
ISO
ISO mengacu pada seberapa sensitif “film akan ke cahaya yang masuk
ketika gambar diambil. ISO tinggi memungkinkan pengaturan kecepatan
sutter yang lebih cepat dalam cahaya rendah tetapi menampilkan noise ke
dalam gambar. Setting ISO rendah menghasilkan gambar paling bersih
tetapi membutuhkan banyak cahaya. Umumnya, Anda akan ingin menggunakan
setting ISO terendah jika pencahayaan memungkinkan.
Aperture
Aperture, atau f-stop, mengacu pada seberapa besar lubang bagi cahaya
untuk melewati shutter yang terbuka dan gambar diambil. Angka f lebih
rendah maka lubang semakin besar. Hal penting untuk diingat adalah:
semakin tinggi angka f, semakin banyak benda di depan dan di belakang
subjek yang fokus, tetapi lebih banyak cahaya yang dibutuhkan. Semakin
rendah angka f, semakin banyak benda di depan dan di belakang subjek
akan blur atau out of focus dan sedikit cahaya yang akan butuhkan.
Shutter Speed
Kecepatan shutter adalah berapa lama shutter perlu terbuka, yang
memungkinkan cahaya ke dalam kamera, untuk benar mengekspos gambar.
Shutter speed yang cepat memungkinkan Anda untuk, freeze, action dalam
foto, tetapi membutuhkan banyak cahaya. Kecepatan rana yang lebih lambat
memungkinkan untuk pemotretan dengan cahaya lebih sedikit tetapi dapat
menyebabkan blur pada gambar.
kalopengen coba silahkan masuk ke link-nya












